Rabu, 17 Maret 2010

Apaan sih presbikusis...?

Presbikusis adalah tuli sensorineural (saraf) pada usia lanjut akibat proses degenerasi (penuaan) organ pendengaran. Proses ini terjadi berangsur angsur, dan simetris ( terjadi pada kedua sisi telinga).
Penyebab gangguan pendengaran pada presbikusis umumnya merupakan kombinasi dari beberapa hal sebagai berikut :

* Degenerasi elastisitas gendang telinga
* Degenerasi sel rambut di koklea.
* Degenerasi fleksibilitas dari membran basilar
* Berkurangnya neuron pada jalur pendengaran
* Perubahan pada sistem pusat pendengaran dan batang otak
* Degenerasi jangka pendek dan auditory memory
* Menurunnya kecepatan proses pada pusat pendengaran di otak (central auditory cortex )

Selain itu pada orang lanjut usia juga terjadi perubahan lain pada organ telinga lainnya walaupun tidak berhubungan dengan presbikusis misalnya degenerasi otot-otot pada telinga tengah dan arthritis tulang-tulang di telinga tengah.

Gejala atau perubahan yang dijumpai pada presbikusis secara umum dibedakan menjadi :

* Berkurangnya kemampuan mendengar
* Berkurangnya kemampuan mengerti percakapan
* Fisik dan emosional

Kemampuan mendengar penderita presbikusis akan berkurang secara berangsur, biasanya terjadi bersamaan pada kedua telinga. Telinga menjadi sakit bila lawan bicaranya memperkeras suara. Selain itu penderita presbikusis juga mengalami kesulitan dalam memahami percakapan terutama di lingkungan bising, hal ini disebabkan oleh berkurangnya kemampuan membedakan (diskriminasi) suku kata yang hampir mirip.

Jika tidak dilakukan upaya rehabilitasi pendengaran misalnya dengan memasang alat bantu dengar maka kemampuan untuk memahami percakapan akan makin terganggu.
Hal lain yang terjadi pada penderita presbikusis adalah masalah fisik dan emosional antara lain berupa :

* Terganggunya hubungan perorangan dengan keluarga
* Kompensasi tingkah laku akibat gangguan pendengaran :
* Pemarah dan mudah frustrasi
* Depresi, menarik diri dari lingkungan (introvert)
* Merasa kehilangan kontrol pada kehidupannya
* Waham curiga (paranoid)
* Self-criticism
* Berkurangnya aktivitas dengan kelompok sosial
* Berkurangnya stabilitas emosi.

Upaya rehabilitasi dilakukan dengan pemasangan alat bantu dengar (ABD) yang sesuai dengan kebutuhan. Pemasangan alat bantu dengar bertujuan untuk memperkeras (amplifikasi) bunyi yang ada disekitar pengguna.

Dikutip dari ketulian.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar